Minggu, 29 April 2012

Wisata Budaya Bersama Kawan


Ini adalah perjalanan wisata budaya aku dan sahabat karibku, namanya Tifanny. Pengalaman selama delapan hari yang tidak akan terlupakan. Aku adalah salah satu peserta Paduan Suara Universitas Lampung. Aku dan teman-temanku mengikuti ajang perlombaan paduan suara mahasiswa di Palangka Raya. Sebenarnya ini terjadi secara tidak sengaja. Tifanny memiliki keahlian make up panggung dan grup paduan suara kami saat itu membutuhkannya. Jadi terpilihlah sahabatku ini. Kami bertemu langsung di Bandara Soekarno Hatta dan tidak lama setelah itu kami terbang menuju Palangka Raya.




Inilah aku dan sahabatku Tifanny. Aku yang mengenakan baju berwarna putih dan Tifanny mengenakan baju berwarna biru.  Kami berfoto di depan Bandara Tjilik Riwut. Pemandangan langit kota itu sangat indah. Biru memukau. Segera kami dan rombongan menaiki bus kontingen menuju penginapan. Kami mempersiapkan diri untuk Pesta pembukaan esok hari. Tidak lupa kami mengeluarkan kostum kami dari tas lalu menggantungnya agar siap dipakai pada waktunya.

Setiap orang memiliki tiga kostum. Hanya aku dan seorang yang nantinya adalah pasanganku di pesta pembukaan perwakilan universitas untuk parade pakaian adat memiliki kostum tambahan yaitu pakaian pengantin adat Lampung. Setelah beristirahat aku dan grup paduan suara berlatih. Jam tujuh kami makan malam dan jam sembilan kami harus langsung tidur. Keesokan paginya aku bersiap-siap untuk pesta pembukaan. Aku menjadi Muli-Mekhanai, sebutan untuk pasangan muda-mudi Lampung. Aku mengenakan perlengkapan pengantin wanita adat Lampung. Ini foto yang diambil sesaat setelah make-up dan kami bersiap untuk acara parade pembukaan.


Kami mendapat kehormatan mendapat urutan parade yang pertama. Inilah penampilan pertama kami di panggung memperkenalkan pakaian adat Lampung.

 


Aku sangat bangga bisa memperkenalkan pakaian adat Lampung di Palangka Raya. Banyak sekali yang meminta foto bersama kami. Dari siang hingga malam saat pesta pembukaan berakhir. Foto di atas ini diambil sesaat setelah parade selesai. Kami berfoto dengan pasangan berpakaian adat Kalimantan Selatan.



Di sini kami jadi saling mengenal pakaian-pakaian adat masing-masing kota. Sangat menyenangkan rasanya. Terlebih kami juga di hari terakhir berlomba, melombakan lagu-lagu etnik. Kami membawakan lagu “Penayuhan Bedana” disertai dengan tarian adat Lampung. Kami semua para penyanyi dan pemain musik mengenakan tapis Lampung. Lagu etnik lain yang kami bawakan adalah lagu daerah Kalimantan Tengah yang berjudul “Oh Adingkoh”. 

Inilah foto sesaat setelah kami membawakan kategori lomba lagu etnik. Kami sudah menampilkan yang terbaik dan kami merasa sangat bangga.


Kami juga berfoto dengan kontingen daerah lain.



Ini foto diambil sesaat setelah foto bersama group selesai. 


 

 Ini fotoku bersama Tifanny saat menunggu bus jemputan.



Rasanya di sana semua ingin saling berfoto bersama. Kami saling bertukar foto masing-masing adat budaya. Melalui ini kami jadi makin mengenal satu sama lain, bertukar nomor telpon, dan saling berjanji untuk menjadi teman di jejaring sosial.


Akhirnya kami pulang. Rasanya sangat lelah tapi sangat menyenangkan. Sahabatku satu ini memang cukup berjasa. Selain membantuku dia juga selalu menemaniku. 

Kamipun tiba di penghujung acara. Penutupan Pesta Paduan Suara Mahasiswa. Pesta penutupannya sangat meriah. Tari-tarian budaya Kalimantan sunggu mengagumkan diperlihatkan sebelum acara pengumuman hasil perlombaan.

Inilah tarian-tarian cantik yang dipertunjukan kepada kami semua.





Tarian ini di tutup dengan aksi penari wanita yang menggigit pisau yang tentunya memukau kami semua.


Tiba saat pengumuman hasil perlombaan. Inilah saat dimana setiap perwakilan maju mengambil medali.

 
Terlepas dari hasilnya apa, kami semua yang ada di sana sudah menjadi juara dan telah berhasil melestarikan kebudayaan masing-masing daerah dan mempersatukannya dalam nuansa pesta yang indah. 

Setelah itu keesokan harinya kami disuguhi wisata alam Kota Palangka Raya. Kami sungguh sangat bahagia menikmatinya. Termasuk sahabatku, Tifanny, karena ini merupakan perjalanan perdana kami. Aku berharap akan ada lagi perjalanan indah yang akan kulalui bersamanya suatu saat nanti.

Naskah Oleh :

Wenny H. O. Sihombing
Banyu Asin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar