Sabtu, 07 April 2012

Empat Hari Tiga Malam di Pulau Tidung

Jauh jauh hari saya dan beberapa teman merencanakan sebuah perjalanan dalam rangka liburan semester. Akhirnya diputuskan bahwa 26 januari 2012 rencana tersebut dilaksanakan dengan tujuan wisata Pulau Tidung. Mengapa pulau tidung? awalnya kami bingung menentukan tujuan wisata namun setelah melakukan berbagai penelusuran melalui internet kami tertarik dengan pulau tidung yang sering kali menjadi buah bibir di kalangan backpacker. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami memutuskan Pulau Tidung menjadi tujuan kami untuk liburan. (Penting: Mencari informasi mengenai lokasi yang akan dituju melalui internet)




Akhirnya pada tanggal yang telah ditentukan, berangkatlah kami dengan modal nekat dan bekal informasi dari internet. Dari Depok saya berangkat naik kereta menuju stasiun kota yang menjadi lokasi meeting point kami. Dari stasiun kota kami bergegas mencari angkutan umum menuju muara Angke demi mengejar jadwal keberangkatan kapal menuju pulau Tidung pukul  7 pagi. Tanpa kendala, sampailah kami di muara Angke dengan tergopoh-gopoh kemudian langsung naik ke kapal bersangkutan. Jam 7 lewat  kapal belum juga berangkat. Ternyata hal yang kami tidak tahu sebelumnya adalah bahwa biasanya bulan januari hingga februari cuaca laut di kepulauan seribu sangat berangin dan menyulitkan pelayaran sehingga jadwal keberangkatan kapal tertunda hingga cuaca membaik. Hal ini membuat kami menunggu berjam-jam, hingga akhirnya cuaca membaik sekitar pukul sebelas siang kapal pun berangkat. Tarif kapal dari muara Angke ke pulau Tidung Rp 33.000,- (Penting: Cek cuaca di lokasi wisata sebelum keberangkatan)



Pulau Tidung merupakan salah satu pulau dari gugusan pulau-pulau di kepulauan Seribu. Pulau ini mudah diakses, karena selain lokasinya di Jakarta, transportasi menuju kesana juga relatif murah. Pulau Tidung terdiri dari dua pulau yang berdekatan yaitu Tidung besar dan Tidung kecil, kedua pulau tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan yang disebut jembatan cinta. Jembatan ini merupakan salah satu spot yang menjadi tempat favorit wisatawan. Pulau Tidung besar dihuni oleh penduduk, sedangkan tidung kecil tidak berpenghuni dan kerap kali dijadikan lokasi untuk berkemah. Banyak hal seru yang dapat dilakukan di pulau yang indah ini seperti snorkeling, diving, banana boat, memancing, bersepeda keliling pulau, tracking pulau tidung kecil, outbond, barbecue dipinggir pantai, lompat dari jembatan cinta, atau sekedar duduk-duduk di jembatan cinta menikmati sunrise dan sunset yang menawan.


Sayangnya kami kesana bukan saat weekend sehingga tempat wisata tersebut sepi.  Hanya ada beberapa wisatawan saja, berbeda dengan hari sabtu dan minggu hari dimana pulau Tidung biasanya dipadati pengunjung. Sisi baiknya kami bisa menikamati pulau Tidung seperti pulau kami sendiri . Kami disana lumayan lama yaitu 4 hari 3 malam. Cukup puas untuk meng-explore keindahan 2 pulau tersebut. Awalnya saya merasa takjub juga, ternyata ada sisi lain dari Jakarta yang tidak banyak diketahui orang. Jauh dari image kota metropolitan, kemacetan, polusi, dan hal lainnya yang membuat kita gerah. Laut jernih dengan biota laut yang indah, dan segala hal yang membuat kita enggan kembali kepada rutinitas .

Naskah Oleh :

Nadya Mentari
Kukusan, Beji- Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar