Kamis, 19 April 2012

paradise in Bali


Saat liburan adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh semua kalangan salah satunya adalah mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswi,  bagiku saat liburan adalah saat yang paling berharga. Selain bisa pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarga, aku juga bisa berkunjung ke lokasi-lokasi wisata untuk menyegarkan pikiran setelah lama berkutat dengan perkuliahan.  Bagiku tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati lokasi wisata yang bagus. Lokasi-lokasi wisata yang terletak di daerah dimana aku dilahirkan dan dibesarkan saja sudah lebih dari cukup. Apalagi lokasi wisata tersebut letaknya tidak jauh dari rumahku.  Pulau Bali, ya Pulau Bali adalah nama tempat  dimana aku dilahirkan dan dibesarkan. Di sini pulalah tempat dimana aku menghabiskan waktu liburanku untuk mengunjungi lokasi wisata favoritku.  Lokasi wisata tersebut adalah Pura Ulun Danu Beratan atau yang biasa disebut sebagai Danau Beratan. Saat aku mengunjungi lokasi wisata ini, aku menemukan bahwa ada banyak hal menyenangkan yang aku dapatkan.





Pura Ulun Danu Beratan adalah lokasi wisata yang terletak di Desa Bedugul, Tabanan Bali. Di lokasi wisata ini, aku sudah bisa melihat dan menikmati pemandangan indahnya Danau Beratan dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000. Keinginanku untuk menikmati pemandangan indah bak surga dunia itu mengalahkan hawa dingin yang menembus jaket yang aku kenakan. Air danau yang membentuk ombak-ombak kecil disertai dengan pemandangan hutan hijau yang mengelilingi danau menjadi sajian indah bagi para pengunjung. Ditambah dengan pemandangan Pura Ulun Danu Beratan  dan kumpulan rumpun bambu yang terlihat bagaikan mengambang diatas danau terlihat sungguh elok di mata. Tak hanya indah, suasana di sekitar danau pun terasa tenang dan magis saat kabut tipis mengambang di atas danau. Pemandangan indah inilah yang menarik perhatianku beserta para turis yang sebagian besar berasal dari luar negeri. Tidak cuma untuk enak dilihat, pemandangan indah Danau Beratan juga menjadi objek yang tepat untuk mengabadikan foto. Aku bersama dengan ayahku tak henti-henti memotret pemandangan indah danau. Ayahku juga selalu meyuruhku untuk berpose di depan danau untuk memotret diriku. Tidak hanya diriku, turis-turis lainnya pun melakukan hal yang sama. Mereka tak segan-segan berpose di depan kerumunan turis lainnya untuk sekedar mengabadikan momen di Danau Beratan. Hanya saja, jika berpose kita harus hati-hati agar tidak tercebur ke danau yang airnya sangat dingin tersebut.

Selain bisa menikmati keindahan danau, di lokasi wisata ini aku bisa mengunjungi Pura Ulun Danu yang menjadi gambar penghias salah satu sisi uang lembar pecahan Rp 50.000 dan taman cantik yang berada di sekitar gerbang masuk ke pura. Sebelum masuk ke pura, aku disuguhi oleh pemandangan cantik taman yang dipenuhi oleh beberapa macam tanaman bunga, patung hewan dan beberapa permainan anak-anak. Taman tersebut terlihat sangat bagus dengan tanaman dan bunga-bunga yang terlihat terawat dengan baik. Setelah melewati taman yang indah, barulah aku memasuki kawasan Pura Ulun Danu yang saat itu terlihat sepi dari masyarakat Hindu namun dipenuhi para turis. Pengunjung pura yang datang selain untuk melakukan persembahyangan dilarang untuk memasuki bagian dalam pura. Jadi, karena aku bukan pemeluk Hindu aku hanya bisa berada di bagian luar pura. Walaupun aku cuma melihat dari luar, Pura Ulun Danu terlihat bagus dan khas seperti pura di Bali pada umumnya. Namun, keunikan yang membedakan Pura Ulun Danu dengan pura lainnya adalah adanya Pura Penataran Puncak Mangu yang memiliki 11 tingkat “Meru” dan Pura Lingga Petak yang memiliki 3 tingkat “Meru” yang terletak agak menjorok ke danau. Dari pinggir danau, pura yang menjorok ke danau tersebut terlihat bagaikan mengambang di atas air. Pemandangan pura inilah yang biasanya diincar oleh turis. Sepanjang mataku memandang kebanyakan turis terutama turis asing, berkali-kali memotret pura tersebut. Keunikan Pura Ulun Danu memang menyedot perhatianku beserta turis-turis lainnya. Selain itu, aku sendiri sebenarnya merasa bangga berada di depan Pura Ulun Danu yang tak lain adalah wujud asli dari gambar penghias salah satu sisi uang Rp 50.000. Tak terbayang rasanya kalau saat itu aku berada di sana.

Setelah puas menikmati pemandangan indah Danau Beratan, taman, dan Pura Ulun Danu, suguhan yang masih menggodaku adalah toko suvenir  yang terletak di sekitar pintu masuk lokasi wisata ini. Toko-toko suvenir yang berada di sekitar pintu masuk Ulun Danu bisa dibilang lumayan banyak. Suvenir yang dijual di toko-toko tersebut pun beraneka ragam mulai dari kaos barong, sandal, topi, kain khas Bali dan lain lain. Harga yang ditawarkan di sana bisa dibilang lumayan murah asal kita pintar menawar  harga. Saat aku berkeliling lokasi toko suvenir ini, aku melihat banyak sekali turis asing yang berbelanja. Sebagian besar dari mereka membeli barang yang sama yakni kain khas Bali. Setelah diperhatikan ternyata turis-turis asing tersebut membeli kain khas Bali bukan untuk dibawa sebagai oleh-oleh tapi untuk sekedar memberikan kehangatan karena udara saat itu sangatlah dingin. 

Mengunjungi lokasi wisata Ulun Danu Beratan memberikan beberapa hal menyenangkan untukku pribadi. Di tempat itulah aku menikmati indahnya pemandangan Danau Beratan. Merasa bangga berada di salah satu tempat yang menjadi gambar penghias salah satu sisi mata uang Indonesia aku rasakan saat mengunjungi Pura Ulun Danu. Menikmati taman cantik yang dipenuhi bunga dan tanaman juga menjadi suguhan berkesan. Berkeliling toko-toko suvenir juga menjadi kesenangan tersendiri. Bisa mengunjungi lokasi wisata Ulun Danu Beratan adalah satu hal yang berkesan untukku. Memang tak salah jika lokasi ini menjadi ikon Pulau Bali dan mata uang lembar Indonesia. Keindahan pemandangannya memang membuat setiap mata tak ingin berhenti menatapnya.
           
Naskah Oleh :

Izzatur Rahmaniyah
Jl. Gunung Merapi No. 14 Loloan Timur Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Provinsi Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar