Sabtu, 07 April 2012

Pantai Pink Tangsi : Serpihan Surga di Bumi


Lombok. Mendengar nama pulau kecil di sebelah Timur pulau Bali itu, pasti akan langsung terbayang sebuah pulau yang dikelilingi pantai yang indah. Tak heran, pulau indah dengan julukan “Pulau Seribu Masjid” ini memiliki panorama pantai yang luar biasa indah. Mungkin orang awam mengenal pantai di Lombok hanya pantai Senggigi dan kawasan Gili Trawangan saja. Sebenarnya, selain dua wilayah pantai indah tersebut, masih banyak pantai-pantai lain di Lombok yang layak untuk dikunjungi.

Meskipun sudah seringkali diekspose oleh televisi nasional, tetapi sebenarnya masih banyak pantai indah di Lombok yang namanya belum akrab terdengar oleh wisatawan. Salah satunya adalah pantai Tangsi di wilayah kecamatan Jerowaru kabupaten Lombok Timur.
 




Secara geografis, pantai ini terletak nyaris di ujung selatan pulau Lombok. Untuk mencapainya pun sangat dibutuhkan perjuangan. Hal ini mengingat jalur menuju lokasi berupa jalan sempit yang membutuhkan perbaikan segera. Beberapa ruas jalan beraspal itu sudah rusak, dari rusak sedang sampai rusak parah. Harus ekstra hati-hati saat mengendarai mobil atau sepeda motor.

Perjalanan dari pusat kota Mataram memerlukan waktu sekitar dua jam untuk sampai lokasi. Beruntung saat kita melakukan jelajah Lombok itu kita rombongan berenam, jadi perjalanan tetap terasa seru. Sampai di pintu gerbang, kami tidak berani membawa mobil sampai di bawah. Diputuskan untuk parkir di luar lokasi pintu masuk. Untuk masuk tidak ada pemungutan tiket maupun petugas parkir. Hal ini disebabkan karena memang pantai Tangsi ini belum dikelola secara optimal. 

Kami segera menyusuri jalan setapak berbatu dengan berjalan kaki. Pada penunjuk jalan tertulis 50 meter, tetapi kenyataannya hampir 100 meter kami lalui untuk mencapai pecahan surga tersembunyi itu. Sekitar lima belas menit, sampailah kami di bibir pantai. Setibanya di lokasi, rasa lelah pun terbayar dengan pemandangan pantai yang luar biasa indah. Mata kami terpaku pada air laut yang bening sampai ke dasarnya.

Di sebelah kanan pantai ada bukit yang digunakan oleh penghuni setempat untuk menggembalakan ternak kambing. Di sebelah kiri pun sama. Pantai Tangsi ini membentuk semacam cekungan yang diapit oleh bukit. Suasana pantai yang sepi dan masih perawan, merupakan daya tarik tersendiri bagi beberapa turis mancanegara yang kebetulan juga sedang berkunjung.

Di sekitar pantai, tak ada satu pun penjual minuman dan makanan, apalagi pedagang asongan. Hanya ada beberapa bangunan rumah, berugaq, dan sebuah musholla kecil. Di rumah penduduk itu ada sebuah sumur payau yang bisa digunakan untuk membilas. Belajar dari pengalaman kami dan mengingat kondisi yang seperti itu, sangat disarankan untuk membawa persediaan bekal yang cukup, terutama air minum. Selain itu, di pantai Tangsi ini, ada juga penduduk setempat yang menyewakan jasa perahu untuk menyeberang ke Gili Petelu. Karena tidak ada kesepakatan harga dengan pemilik perahu, maka kami mengurungkan niat untuk menyeberang ke Gili Petelu. 

Keistimewaan pantai ini adalah pasirnya yang cenderung berwarna merah muda (pink). Warna ini disebabkan oleh pecahan terumbu karang berwarna merah yang banyak terdapat di sana. Bukan itu saja, pada saat kami berkunjung, kebetulan hari Sabtu, tidak lebih dua puluh orang, termasuk penduduk setempat, yang berada di pantai itu. Di dekat pantai itu juga ada Goa Jepang uang berbentuk persegi. Dan, kabarnya apabila kita masuk, maka akan tembus ke pantai di sebelah bukit yang ada di sebelah kiri pantai.

Kealamian dan kebersihan pantai sangat terjaga. Terbukti sampah tidak tampak berserakan di sekitar lokasi pantai, meskipun tidak ada tempat sampah khusus. Sampah yang ada hanya sampah yang memang berasal dari alam. Hal ini yang menyebabkan kami merasa nyaman. Angin sepoi-sepoi yang segar didukung oleh matahari yang bersinar cerah, menyebabkan kami betah. Suasana yang sepi cocok untuk menenangkan pikiran setelah seminggu beraktivitas. Sungguh, pantai Tangsi adalah serpihan surga yang ada di bumi.

Naskah Oleh :

SUDOMO, S.Pt.
Jl. Adi Sucipto Gg. Perjuangan Ampenan Tengah Ampenan Mataram NTB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar