Sabtu, 07 April 2012

Toba yang mempesona


Siapa sih yang tidak tahu Danau Toba ? Salah satu danau terbesar dan terindah di Indonesia. Dan setiap akhir tahunnya menjadi salah satu tempat yang paling favorit untuk dikunjungi banyak orang. Danau Toba memang selalu menyimpan sejuta pesona bagi para pecinta eksotika alam. Setiap tahunnya turis lokal maupun mancanegara selalu ramai memenuhi kawasan danau  Toba. Tidak heran, banyak orang yang sudah pernah pergi kesana ingin pergi lagi untuk kedua kalinya. Pemandangan air yang menakjubkan serta ditambah suasana alam yang begitu eksotis, sungguh memberikan ketenangan dan perasaan takjub akan keagungan ciptaan Allah sang Pencipta. Ribuan tasbih dan tahmid tak berhenti mengucapkan rasa syukur dan takjub kepada sang Pencipta.


 

 

 


Pada pertengahan tahun 2010 lalu, tepatnya ketika saya naik ke kelas 3 SMA. Saya bersama teman-teman mengadakan “ The Last Tour “ . Ya begitulah bahasa gaulnya.  The Last Tour atau perjalanan terakhir kami untuk menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan seperti kata Sheila On7. Memang agak rumit untuk memilih tempat wisata yang cocok untuk perjalanan terakhir. Kami bingung memilihnya, karena saya rasa semua tempat sangat bagus. Karena memang Indonesia menyimpan 1001 eksotika alam yang sangat menakjubkan. Setelah berdiskusi panjang lebar tentang tempat mana yang akan kami tuju, akhirnya pilihan kami jatuh kepada si  Danau nan eksotis yang terletak  di tengah Sumatera Utara itu. Ya akhirnya, Danau Toba berhasil terpilih menjadi tempat terakhir kami bersama menghilangkan semua beban dan jenuh selama menuntut ilmu. Karena memang di kelas 3 nanti kami akan berpisah, karena yang masuk 10 rangking besar dipindahkan ke kelas unggul di SMA kami. Sulit rasanya bagi kami untuk berpisah, karena memang kami rasanya udah sangat kompak. Tidak ada kata marah ataupun saling bertengkar di dalam kelas kami. Semua masalah terselesaikan dengan rasa toleransi dan tenggang rasa yang tinggi. Bagi teman-teman yang akan di pindahkan ke kelas unggul, nantinya mereka harus beradaptasi lagi dengan makhluk-makhluk “pintar” lainnya. Kami biasanya menyebutnya makhluk luar angkasa, karena kecerdasan yang melebihi para makhluk bumi mungkin? Haha.. Entahlah, itu semua hanya sepenggal lelucon dan kenakalan di masa-masa putih abu-abu kami dulu.

Setelah berunding tentang semua persiapan keberangkatan, akhirnya kami sepakat bahwa tanggal 3 Juli 2010 hari Sabtu malam kami akan  berangkat ke Danau Toba. Hari Sabtu malam tepatnya pukul 21.00 WIB kami pun berkumpul di sekolah. Ternyata penampilan manusia-manusia penghuni kelas kami sangat beraneka ragam, ada yang simple, sedikit berlebihan, dan bahkan ada satu teman kami yang over dari berlebihan,  dan untuk stadium ini kami punya istilah sendiri yaitu “LEBAY” . Teman saya yang satu ini memang agak berlebihan dalam segala hal, baginya dunia ini adalah sebuah panggung sandiwara, jadi dia harus mengapresiasikan dirinya dengan sebaik mungkin, di tambah dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi, jelaslah bahwa dia berpenampilan sekehendak hatinya. Kawan, kadangkala kepercayaan diri  berlebih itu sungguh tipis bedanya dengan penyakit gila. Karena sikapnya yang seperti itu, saya sering menggodanya. Maka malam itupun , saya bertanya kepada dia, “Maaf bang, kami mau ke Danau Toba bukan ke Antartika.” Lantas, meledaklah tawa kami menambah hangat suasana malam itu. Sambil menunggu bapak pembimbing yang agak telat . Kami bermain gitar bersama dan membawakan lagu Peterpan, “Semua Tentang Kita”. Saya rasa lagu itu benar-benar cocok buat mewakili perasaan kami pada malam itu. Setelah semuanya berkumpul. Tepat pukul 22.00 WIB kami pun berangkat menggunakan mobil Jumbo. Mobil pun melaju dengan tenangnya menembus perbatasan ACEH-SUMUT. Dan saya pun tak tahu apa yang harus saya katakan, semuanya gelap. Tinggal beberapa tawa yang masih tersisa malam itu. Mungkin, beberapa teman saya tidak bisa tidur. Dan sebagian lagi ada yang lagi mengganggu teman yang sudah tidur, mendengarkan musik, dan memandang dengan tenang ke luar jendela mobil melihat apa yang bisa terlihat di tengah gelapnya malam.

Tepat pukul 04.30 WIB kami berhenti sebentar di Kisaran, Sumatera Utara. Ada yang keluar untuk membuang rasa pegal, buang air, dan foto-foto dengan wajah yang masih kusut. Kemudian kami melanjutkan perjalanan. Sungguh menegangkan, karena jalan yang berliku-liku. Pada pukul 05.45 tibalah kami Parapat. Kalau yang tidak pernah pergi kesana, lantas bertanya seperti teman saya. “ Ben, kita di laut mana ini ? “, seisi mobil langsung tertawa dan membodoh-bodohi teman saya yang baru sekali pergi ke Toba. Memang kalau kita lihat sekilas memang tampak seperti laut. Karena memang Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami singgah sebentar di masjid untuk melaksanakan shalat Subuh. Ketika mengambil wudhu’ rasa ngantuk dan lelah yang saya alami selama perjalanan langsung hilang, karena air disini sungguh dingin dan menyegarkan. Setelah shalat Subuh, kami mencari tempat penginapan yang murah meriah. Kemudian setelah mendapat arahan dari pembimbing kami menyebar untuk mencari aneka macam kerajinan tangan masyarakat Toba. Banyak macamnya, ada jaket, gantungan kunci, manik-manik, dan berbagai macam lainnya. Harganya pun tidak terlalu mahal. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya saya bersama teman-teman pun ingin membeli jaket. Kami berpura-pura bisa logat Batak. Biar tidak ditipu dan murah harganya. “ Berapa ini bang kau jual? “. Abang itu menjawab, “40 ribu sajalah untuk kau”. Mahal sekali bang,? Biasa aku ambil 30 ribu saja sudahlah dapat. Abang itu pun tetap bersikeras, “ Itu udah yang paling murahnya ku jual, biasa 50 ribu.” Saya pun tak mau kalah, “ Alah abang ini, macam baru sekali ajanya aku kesini, besok-besok kemari lagi lah aku”. Akhirnya, abang itu pun menyerah dan langsung membungkus jaketku. Setelah keluar dari toko itu, teman-teman saya tertawa. Karena lucu mendengar logat bicara saya yang seperti orang  Batak. Suasana disini sungguh berbeda dengan di Aceh, disini dimana-mana banyak anjing. Karena kurang terbiasa teman-teman saya selalu was-was karena takut anjing. Kami pun pergi ke tempat orang-orang yang menyewa speed boat untuk berkeliling Danau Toba. Untuk sekali naik hanya 50 ribu rupiah. Kami tidak naik hanya berfoto-foto dan melihat orang memancing. Anak-anak kecil berlari kesana kemari. Burung-burung terbang menyambut indahnya aktivitas pagi hari di Danau Toba. 

Setelah puas seharian kami berkeliling Danau Toba, kami pun berangkat menuju Tempat Pemandian Alam Simbahe. Sepanjang perjalanan banyak terdapat kebun jeruk, strawberry, dan sayur-sayuran. Gereja pun tersusun dengan rapi. Rumah makan yang menyediakan Babi Panggang Karo banyak sekali disini. Pemandangan hijau membentang luas dan walaupun sudah siang udara tetap seperti di pagi hari. Masih belum hilang bayangan Danau Toba, karena begitu luasnya. Di tengah jalan pun kami melihat ada mobil yang masuk jurang. Kami hanya berhenti sebentar untuk melihat. Akhirnya kami tiba di Simbahe. Banyak sekali orang disini, karena hari Minggu. Airnya lumayan kencang dan dingin. Cukup untuk menghilangkan rasa penat selama perjalanan meninggalkan Danau Toba. Setelah mandi kami pun memutuskan untuk menuju Kota Medan untuk berjalan-jalan di Carrefour. 
     
Karena tidak sabar ingin main-main di mall. Kami berteriak “ Bang ! Bawa terus yang kencang, biar cepat sampai !! “, yang cewek pun pada ngomel. “ Kalian mau mati ya ? “. Tapi memang bagaimanapun kami tidak bisa kencang, karena sepanjang perjalanan macet. Arus datang dan balik sama banyaknya. Kami pun cuma bisa bersabar berharap agar cepat tiba di Medan. Tapi sungguh tiada terasa rasa lelah karena sepanjang perjalanan pemandangan hijau membentang luas. Ada yang saling menyalip, suara klakson pun membahana di udara, rasa panas pun tak tertahankan. Hingga lelah yang mengantarkan mata kami untuk terpejam. Tanpa terasa kami sudah tiba di kota Medan. Kami pun langsung menuju ke Carrefour dan shalat maghrib disana. Setelah mendengar instruksi dari pembimbing. Kami pun diizinkan untuk berkeliling sepuas hati namun tepat jam 22.00 WIB berkumpul lagi di parkiran. Langsung saja, saya bersama ketiga teman saya berkeliling melihat sekitar. Bermacam-macam barang dijual disini. Namun tak ada tempat yang lebih kami inginkan kecuali KFC. Maklum saja, rasa lelah di perjalanan membuat kami lapar. Kami berempat pun memesan paket Super Jumbo. Setelah itu, kami berkeliling lagi melihat apa yang bisa dilihat.

Tiba-tiba teman saya mengajak untuk menonton Film 3D. Karena lagi promo, kami berempat pun mau dan memilih film yang pas buat kami tonton. Mulai dari film tentang lautan, horor, rollercoaster, benar-benar seakan kita berada disana. Teman saya sampai berteriak karena rasanya memang seperti nyata. Setelah puas menonton film, rasa mulas pun mulai melanda perut saya. Saya pun mencari toilet kesana kemari. Mall pun mau tutup karena sudah jam 23.00 WIB. Saya pun panik, karena memang tak tertahankan lagi. Setelah berputar-putar akhirnya saya baru menemukan toilet. Saya langsung masuk dan teman saya menunggu di luar.  Petugas cleaning service mall pun masuk untuk membersihkan toilet. Setelah selesai dia langsung mematikan lampu tanpa tahu ada orang di dalam. Rasa panik bertambah dan ketika saya bangun handphone saya jatuh ke dalam WC. Tak habis pikir lagi, saya pun memanggil petugas yang belum jauh pergi. Dia terkejut karena ternyata masih ada orang. Sepertinya sempat mengira saya ini mengira hantu. Kemudian dia menghidupkan lampu, dan kepala saya semakin pening ketika melihat handphone saya dengan sukses menyelam ke dalam WC. Setelah selesai, saya keluar cepat-cepat dan teman saya menggerutu karena saya lama sekali. Saya ceritakan kenapa saya lama sekali dan mereka tertawa terpingkal-pingkal. Tanpa sadar kami pun sudah sangat terlambat. Kami berlari ke parkiran dan melihat mobil tidak ada lagi. Kami pun mulai ketakutan, tapi kami terus mencari dan mengingat-ingat dimana teman-teman semua. Akhirnya, ketemu juga. Kami pun dimarahi karena telat. Saya pun tak berani mengatakan yang sebenarnya karena malu. Sepanjang perjalanan kami merasa puas karena Danau Toba, Simbahe, Carrefour telah kami kunjungi semua. Benar-benar liburan yang mengesankan. Tak terasa mata pun terpejam hingga kembali ke Aceh. Tapi, Danau Toba pun tak terlupakan dalam ingatan saya. Benar-benar tempat yang sangat indah. Semoga kelak saya bisa kembali kesana bersam teman-teman untuk mengulang kembali memori di waktu SMA.

Naskah Oleh :

Teuku Safwatullah Iskandar
Jl.Prada Utama, Lr.Jambu Barat no.25, Kec.Syiah Kuala, Banda Aceh,Provinsi Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar